Sabtu, 22 Mei 2010

PENGURUS PEPADI KABUPATEN SLEMAN DILANTIK WAKIL BUPATI
Sleman, 15 Januari 2010
Setelah melalui proses cukup lama akhirnya pelantikan pengurus PEPADI kabupaten Sleman yang ditunggu-tunggu masyarakat seniman pedalangan dapat dilaksanakan di panggung terbuka lapangan Tirtoadi Mlati Sleman, Jum'at 15 Januari 2010. Pada acara yang dimulai jam 20.00 itu semua pengurus yang akan dilantik, siap dengan mengenakan ageman kejawen lengkap sebagai tanda kesiapannya untuk mengemban amanah demi berkembangnya pedalangan Sleman.

Dalam laporannya, selain mengucapkan terimakasih Wakil Bupati (Drs. H. Sri Purnomo, M.Si.), Pimpinan OM. Lathansa (H. Sunaryo, Godean) dan Radio Konco Tani (Dukuh, Godean), Ketua Panitia Drs. Bambang Purnomo juga menyampaikan bahwa selama ini PEPADI Sleman tidak aktif. Namun demikian, sebagaimana tidurnya Kumbakarna, PEPADI Sleman tetap mempunyai prestasi yang membanggakan di tingkat DIY dan nasional. Prestasi itu antara lain: Ki Utoro Wijayanto menjadi penyaji terbaik pada Festifal Pedalangan gagrag Yogyakarta tingkat provinsi DIY 2007, Ki Sutikno menjadi penyaji terbaik dan penata gending terbaik pada Festifal Dalang Nasional 2008 di Yogyakarta, dan Bayu Prasapa Aji masuk nominasi 5 besar Festival Dalang Bocah Nasional 2009 di Jakarta dan menerima trofi Wakil Presiden dan uang 10 juta Rupiah.

Dilain pihak, Ki Edi Indartono (Ketua PEPADI Provinsi DIY dan mantan Ketua PEPADI Komisariat Daerah Kabupaten Sleman) mengakui bahwa penyebab jeblog-nya PEPADI Sleman adalah oleh kesalahan dirinya. Namun, sebagai orgaisasi sebenarnya kesalahan itu bukan semata-mata karena dirinya karena Ki Edi Indartono berpijak pada Peraturan Menteri Dalam Negeri, No.39 tahun 2007.

Setelah pembacaan SK oleh ketua PEPADI Provinsi DIY, kepengurusan PEPADI Kabupaten Sleman periode 2010-2015 dikukuhkan oleh Wakil Bupati Sleman, Drs. H. Sri Purnomo, M.Si.dilanjutkan penyerahan SK kepada Ketua PEPADI Kabupaten Sleman yang baru, Drs. Bambang Purnomo (KRT. Condro Purnomo).

Dalam sambutan bahasa Jawa yang fasih, Drs. H. Sri Purnomo, M.Si. berharap semua pengurus dapat mengangkat pedalangan dan pewayangan supaya dapat lebih gumregah dalam rangka membentengi budaya masyarakat dari pengaruh luar. Diharapkan juga agar wayang bisa lebih diminati tidak hanya oleh golongan tua, tapi juga untuk kaum muda. Tiga hal yang harus diperhatikan pengurus agar wayang tetap diminati masyarakat: 1. Harus ada program yang disusun secara pragmatis, komprehensif dan inovatif. 2. Ada daya kreatip, mampu menciptakan yang baru namun tetap berpedoman pakem agar tetap mempunyai pesan moral. 3. Masyarakat harus makin cerdas dalam hal intelektual maupun spiritual.

Setelah acara ramah-tamah yang diiringi tari "Golek Ayun-Ayun" oleh tiga penari cantik, acara dilanjutkan dengan pagelaran wayang 3 kelir, di sebelah kiri: Wayang Kulit oleh Ki ... dari Sleman Barat, tengah: Wayang Golek oleh Ki Juwahir dari Sleman Timur, dan sebelah kanan; Wayang Kulit oleh Ki Utoro Wijayanto dari Sleman Tengah. Pagelaran wayang dengan cerita Sesaji Raja Suya yang menghadirkan waranggana Nyi Sunyahni itu didahului penyerahan tokoh wayang oleh Wakil Bupati Sleman, Kabid Kesenian (dinas Budpar) Sleman dan Ketua PEPADI DIY.

[an_Tim PEPADI DIY]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan pesan/ komentar disini.