MEMBENTUK PENGURUS BARU
Dalam pengarahannya, ketua PEPADI Provinsi DIY, Ki Edi Indartono, SH. mengingatkan agar dalang melalui PEPADI dapat mengontrol pemanfaatan APBD, khususnya yang menyangkut dana untuk kegiatan Pedalangan. Dilain pihak, dalang diminta mewaspadai adanya oknum yang akan memanfaatkan PEPADI untuk sekedar kepentingan individu atau kelompok tertentu yang sebenarnya tidak mempunyai komitmen pada Pedalangan.
Dari hasil musyawarah, disepakati bahwa para dalang tidak perlu mengungkit-ungkit situasi disharmonis masa lalu antara PEPADI dan pemerintah, dan selanjutnya masyarakat pedalangan menginginkan adanya pengurus baru yang dapat diharapkan kiprahnya untuk mensejahterakan para dalang.
Melalui mekanisme sidang formatur yang dipimpin Ki Drs. Anang Prawoto, akhirnya dapat ditetapkan kepengurusan PEPADI Kabupaten Sleman periode 2010-2015 sebagai berikut:
Ketua Umum
Ki Drs. Bambang Purnomo (KRT. Condro Purnomo)
Ki Edi Suwondo
Ki Widji Raharjo, BA.
Ki Jasminto
Ki Maryoto
Ki R. Sugiyo
Ki Sudarminto
Ki Hadi Sutikno
Ki Drs. Suharjo Purnomo
Meski pada upacara duka, Minggu, 18 Oktober 2009 jam 14.00 WIB itu diiringi alunan gamelan dengan suasana sedih, namun, para pelayat tetap saja tak mampu menahan tawa saat Ki Sayoko (mewakili dalang/seniman Jawa Tengah) dan GBPH Yudaningrat menyampaikan sambutan bela sungkawa. Keduanya mengungkap keunikan dan kejenakaan Ki Gito-Gati dan kerabatnya di Pajangan Sleman.
Dalam sambutannya, wakil Bupati Sleman, Drs. Sri Purnomo, selain menyatakan bela sungkawa juga menyampaikan penghargaan Pemerintah Kabupaten Sleman terhadap duet seniman kembar itu dengan menetapkan nama besar Ki Gito-Gati sebagai nama jalan yang membujur ketimur dari Denggung hingga Kamdanen. Ketetapan itu mengejutkan sekaligus melegakan hati ahli waris dan bahkan para seniman yang hadir, .. dan tepuk tanganpun tak terbendung.
Saat jenazah akan diberangkatkan, suasana sedih kembali terasa, terlebih saat acara 'sumurup/susupan/tlusupan', tampak beberapa putra wayah menangis, bahkan histeris, termasuk pelawak kondang; Bambang 'Rabies'. Para pelayat yang memenuhi tratag dan para seniman (termasuk Ki Enthus Susmono, Ki Hadi Sutikno, Ki Sumono, Yati Pesek dll) melepas keberangkatan Ki Sugati dengan khidmat. Sementara Ki H. Anom Suroto dan Ki H. Manteb Sudarsono tidak dapat hadir karena sedang bertugas di tempat yang jauh.
Selanjutnya, almarhum Ki Sugati dimakamkan berdampingan dengan almarhum Ki Sugito di makam Pajangan, beristirahat dengan tenang dan abadi. Saatnyalah putra wayah kedua seniman kembar itu (Ki Suyatman, Ki Bayu Sugati, Ki Edi Suwondo, Ki Edi Indatono, Bambang 'Rabies' dll) menegakkan kembali kebesaran nama Ki Gito-Gati sehingga dapat menjadi pengikat dan pengayom bagi para seniman, khususnya di Sleman. <an_Tim PEPADI DIY>